Featured image for “Berselancar Aman di Social Media”

Berselancar Aman di Social Media

Oleh: RD | Diperbarui: 6 September 2017 - 10:37
0 0 votes
Info Rating

Setelah tahu plus minus social media, bukan berarti semua menjadi serba terlarang bagi para remaja. Apalagi untuk anak-anak yang sudah terlanjur memiliki akun di jejaring sosial. Larangan justru membuat mereka makin penasaran. Tugas orangtua dan orang dewasa meluruskan dan membimbing mereka agar dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri.

Di Internet banyak situs-situs yang dapat dijadikan sumber informasi dan pembelajaran bagi orangtua dalam mengajarkan anak ber-social media secara aman dan sehat. Tak jarang di antaranya berisi pengalaman-pengalaman dari para orangtua dan para ahli. Berikut beberapa tip berselancar aman di social media.

  1. Informasi pribadi bukan konsumsi publik. Para orangtua harus menekankan hal ini kepada anak-anak dan remaja. Nomor telepon, alamat rumah, foto pribadi, password sudah seharusnya tidak dicantumkan dalam profil akun. Namun, anak-anak sering lupa atau mungkin kurang memperhatikan hal ini.
  2. Jadilah anonim. Ingatkan anak untuk tidak mengunggah informasi yang mengumbar keberadaan fisiknya. Kadang mereka menganggap ini cara untuk meninformasikan sesuatu kepada teman atau bahkan orangtua. Namun, di luar sana bukan hanya orangtua dan temannya yang bisa membaca informasi tersebut. Siapa pun bisa, termasuk orang yang berniat jahat.
  3. Gunakan dan maksimalkan fungsi pengaturan privasi. Setiap situs jejaring sosial memiliki fitur pengaturan privasi. Kita bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat apa yang kita unggah, termasuk membatasi siapa saja yang dapat melihat profil dan foto kita.
  4. Cermat dan selalu berhati-hati sebelum mengunggah sesuatu di social media. Pikirkanlah apakah materi yang diunggah menyerang atau berdampak buruk terhadap orang lain. Ajak anak untuk berempati, bagaimana jika mereka menjadi pihak yang dirugikan.
  5. Jangan pernah ‘kopi darat’ dengan orang asing yang dikenal melalui social media. Peristiwa penculikan anak atau pelecehan seksual yang terkait penggunaan jejaring sosial umumnya berawal dari kopi darat.
  6. Di social media siapa pun bisa menjadi apapun. Ajarkan anak untuk selalu cermat. Orang yang terlalu baik mungkin saja punya niat jahat. Apa yang terlihat dan terdengar mungkin saja berbalik 360 derajat dengan perangai aslinya.
  7. Jadilah orangtua yang terbuka, tidak reaktif. Ciptakan kondisi agar anak merasa nyaman memenceritakan pengalaman mereka selama berselancar di dunia maya. Jadilah teman mereka.
  8. Tempatkan komputer di ruang keluarga. Ini akan memudahkan pengawasan bagi orangtua.
  9. Ciptakan komunikasi di antara sesama orangtua. Anak bisa saja mengakses Internet di rumah teman ataupun di warnet. Jika di antara para orangtua memiliki pemahaman yang memadai dan proporsional mengenai Internet, orangtua tak perlu khawatir ketika anak mengakses Internet di rumah kawannya.

Banyak cara-cara sederhana yang bisa orangtua aplikasikan agar anak tetap bisa berselancar di dunia maya dengan aman. Pastikan Anda selalu mempunyai alasan yang logis ketika meminta anak melakukan ini dan itu. Cara menyampaikannya pun harus dikemas sedemikian rupa. Buat mereka nyaman, jauh dari rasa intimidasi.

Sumber
Diolah dari berbagai sumber online
Gambar
sxc.hu
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments