Tak seperti malam biasanya, lapangan bola kukusan yang berada di pojok Jalan Palakali Raya, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, sontak gempita. Banyak penjual, pengunjung, dan berbagai kesibukan bertemu dan berbagi cerita. Warga berkumpul, menunggu, dan menyambut pembukaan Festival Kukusan 2009, pada Rabu (12/8).
“Acara ini disusun cukup singkat. Bulan Mei pembentukan panitia tanpa duit sepersen pun,” ungkap Anwar Armi, Lurah Kukusan, dalam sambutannya. Festival Kukusan yang rencananya digelar selama 5 hari ini merupakan kegiatan kemasyarakatan yang penyelenggaraannya didukung oleh seluruh warga Kukusan.
“Alhamdulillah, orang Kukusan paling dulu mengadakan kegiatan ini,” tutur Naning Debotin, Ketua DPRD Depok, saat membuka secara resmi festival ini. Dengan dialek betawinya yang kental, Naning berseloroh kalau ia serasa bernostalgia saat berada di lapangan kukusan, sambil menunjuk ke satu arah yang tak jauh dari lapangan, “Dulu rumah saya di situ, tuh!”
Lapangan bola kukusan disulap menjadi arena bazar dan hiburan yang diramaikan berbagai macam niaga hingga arena bermain anak. Panitia menyiapkan lapak berukuran 2 x 3 m dengan harga sewa sekitar Rp60.000. Di depan panggung yang menghadap langsung dengan gerbang masuk, berderet tenda-tenda yang khusus disediakan bagi masing-masing RW di Kelurahan Kukusan untuk berjualan dan memamerkan makanan-makanan unggulannya.
Bicara soal makanan, acara pembukaan yang dimulai sekitar pukul 20.30 WIB itu juga menyuguhkan berbagai kudapan tradisional dari masing-masing RT di Kelurahan Kukusan. Rencananya, pihak kelurahan dan LPM Kukusan akan mengagendakan Festival Kukusan sebagai kegiatan tahunan. Tak lain tujuannya untuk semakin mempererat tali silaturahmi di antara sesama warga Kukusan.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan lomba karaoke tingkat dewasa. Peserta lomba merupakan perwakilan dari 8 RW di Kelurahan Kukusan. Masing-masing peserta menyanyikan dua lagu dengan kriteria penilaian meliputi vokal, penampilan, dan penguasaan panggung.